PDAU menyiapkan nasi bungkus untuk dibagikan ke masyarakat terdampak Covid-19.
PURWOREJO, – Untuk membantu warga terdampak Corona (Covid-19), berbagai upaya dilakukan oleh Pemerintah, Instansi Dinas, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD, partai juga pihak swasta dan tokoh masyarakat, untuk membantu meringankan beban masyarakat. Seperti halnya yang dilakukan oleh BUMD yang menggelar aksi yang diberi nama BUMD Peduli Corona Purworejo. Namun kegiatan ini mendapat kritikan dari sejumlah anggota DRPD Purworejo yang menganggap cara ini kurang tepat.Dalam aksinya sejumlah BUMD tersebut secara bergiliran membagikan ribuan nasi bungkus kepada warga terdampak corona. Nasi bungkus itu dibagikan selama Pemerintah Kabupaten Purworejo memberlakukan masa Tanggap Darurat Corona. Adapun penyedia nasi bungkus dilakukan oleh PD Aneka Usaha (PDAU) Purworejo.
Direktur PD Aneka Usaha (PDAU) Purworejo, Didik Prasetya Adi, SH, menjelaskan, BUMD Peduli Corona telah dilakukan oleh sejumlah BUMD Purworejo, sejak munculnya wabah corona. BUMD ini tergerak untuk membantu warga masyarakat yang terdampak Covid-19, yang utamanya bagi warga yang memiliki penghasilan hanya cukup untuk makan.
“BUMD telah membantu dengan memberikan alat cuci tangan yang tersebar di sejumlah tempat dan posko – posko yang ada. Selain kami juga membagikan nasi bungkus dengan harga 3.000. Anggaran ini yang dipakai dari hasil bantuan Korpri, BUMD yang ada di kabupaten Purworejo, ada Bank Purworejo, Bank Jateng, BKK Purworejo BKK Butuh, Graha medika, dan PDAM,” jelas Didik saat ditemui purworejo24.com di kantornya.Dikatakan, dalam setiap harinya, PDAU membuat 5.000 bungkus yang dibagikan. Adapun sasaran pembagian nasi bungkus diberikan kepada para pedagang pasar, tukang parkir, ojol.
“Harapannya dengan bantuan nasi bungkus itu mereka yang berpenghasilan sedikit bisa untuk kebutuhan yang lain,” ujarnya.
Selain KORPRI, dan BUMD, sejumlah partai juga turut menyumbang dana dalam pembagian nasi bungkus itu, yaitu partai Golkar dan Demokrat. Pemberian nasi bungkus dilakukan oleh para relawan secara bergantian selama masa tanggap darurat corona yaitu hingga 29 Mei 2020.
“Nasi bungkus itu kami bagikan kepada warga terdampak Corona, yang per bungkusnya itu dengan harga Rp 3.000 untuk makan siang, PDAU yang mengelola dan KORPRI, BUMD serta beberapa partai yang menyumbang. Dan PDAU sama sekali tidak mengambil untung,” jelasnya.
Sementara itu Fraksi PKB DPRD Purworejo, Fran Suharmaji dan Budi Sunaryo, mengkritik kegiatan bakti sosial yang dilakukan oleh BUMD. Pihaknya mengaku mendukung dengan kegiatan sosial itu, namun dengan penggarapan yang dilakukan sendiri oleh PDAU dianggap kurang tepat.
“Menurut kami agak kurang tepat jika pembuatan nasi bungkus itu dilakukan sendiri oleh PDAU, yang notabene sebagai BUMD besar di Purworejo. Apalagi dengan hasil sumbangan bantuan dana yang tidak sedikit dari KORPRI, BUMD, juga partai. Di tengah pandemi Corona ini banyak masyarakat yang membutuhkan pekerjaan, akan lebih baik lagi jika pembuatan nasi bungkus itu diberikan kepada sejumlah UMKM yang saat ini kondisinya ikut terpuruk akibat dampak corona. Dengan diberikan pekerjaan misal satu UMKM membuat 300 nasi bungkus secara merata, maka UMKM itu akan turut terbantu dan tetap hidup,” ujarnya.(P24-Drt).Sumber: www.purworejo24.com
Tidak ada komentar