PURWOREJO, Bupati Purworejo Agus Bastian SE MM menyatakan, mencermati perkembangan pandemi covid-19 terakhir, jika diperlukan, pihaknya telah menyiapkan dua hotel dan guest house di lingkungan Rumah Dinas Bupati untuk lokasi karantina tenaga kesehatan yang menangani covid-19. Terutama tenaga medis yang was-was menularkan ke orang lain.
“Sebenarnya tempat itu sudah lama kami siapkan. Tapi ternyata banyak tenaga medis tidak mau karantina di hotel, karena rumahnya dekat,” ujar Bupati di depan puluhan awak media dalam konferensi pers di Ruang Arahiwang Setda Purworejo, Selasa (21/4) sore.
Dalam konferensi pers itu Bupati didampingi Kapolres Purworejo AKBP Rizal Marito, Sekda Drs Said Romadhon, Kepala Dinas Kesehatan dr Sudarmi, MM, Direktur RSUD RAA Tjokronegoro dr Tolkha Amaruddin, So.THT dan Kabag Humas dan Protokol Setda, Rita Purnama, SSTP, MM.
Dalam kesempatan itu Bupati merilis data terakhir terdampak covid-19, meliputi jumlah ODP 1.766, terdiri atas 1.093 selesai pemantauan dan 673 masih dalam pemantauan.
Sementara jumlah PDP sebanyak 37 orang, terdiri atas 19 orang telah sembuh, 14 orang dirawat dan empat meninggal dunia. Dari 37 PDP, 22 orang dinyatakan negatif. Sedang jumlah orang tanpa gejala yaitu 262 orang, 41 orang diantaranya positif berdasarkan Rapid Diagnostic Test.
“Jumlah orang positif Covid-19 saat ini ada tujuh orang, terdiri atas enam orang dirawat dan satu orang telah dinyatakan sembuh,” tandas Bupati.
Bupati juga menjelaskan, untuk keperluan penanganan Covid-19, persediaan alat pelindung diri bagi dokter dan tenaga medis saat ini cukup, baik dari beli maupun sumbangan dari berbagai pihak.
Mengenai arus mudik lebaran Bupati mengungkapkan, saat ini pemudik dari kota-kota besar mulai datang. Hingga 20 April kemarin jumlah pemudik mencapai 25.429 orang.
“Mereka harus diisolasi di desa jika menunjukkan tanda-tanda sakit. Ini jadi tanggungjawab pemerintah desa,” tegas Agus Bastian.
Dalam kesempatan itu Kapolres Purworejo AKBP Rizal Marito menegaskan, meski kita belum berpengalaman menangani pandemi covid-19, pihaknya minta agar semua elemen tidak boleh kehilangan semangat.
“Kita bersama-sama mencar solusi. Polri siap menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat agar stabil dan kondusif,” katanya.
Polri, kata Kapolres, telah menyiapkan rencana kontingensi jika ada eskalasi kekacauan. Jika serangan covid-19 tak terbendung, terjadi chaos dan ada konflik sosial, polri menjamin keamanan rakyat bersama TNI.
“Saya berharap di Purworejo tidak ada penolakan pemakaman. Jangan coba-coba menghalangi dan melarang pemakaman jenazah terpapar Covid-19,” tegas Kapolres. (Nas).Sumber: purworejonews.com
Tidak ada komentar